Pengaruh Terapi Self-Help Groupterhadap Koping Keluarga dengan Anak Retardasi Mental
Abstract: Keluarga dengan anak
retardasi mental di Kabupaten Sumedang sekitar 10.898 orang dari 1.089.889
penduduk di Kabupaten Sumedang, dan yang tercatat di SLB-C se-Kabupaten
Sumedang hanya 218 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran tentang pengaruh pelaksanaan terapi self-help groupterhadap koping keluarga
dengan anak retardasi mental di SLB-C Kabupaten Sumedang tahun 2009 sehingga
dapat mengurangi faktor risiko terjadinya gangguan. Metode penelitian
menggunakan quasi experimental pre-post test with control groupdengan
intervensi self-help group. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive samplingdengan sampel sebanyak 22 keluarga. Alat pengumpulan data
menggunakan kuesioner karekteristik keluarga dan kuesioner koping keluarga.
Self-help group dilakukan pada dua kelompok, yaitu: kelompok I diberikan
self-help groupdengan enam kali pertemuan (empat kali bimbingan dan dua kali
mandiri) dan kelompok II tidak diberikan self-help group.Analisis data
menggunakan univariat dengan menganalisis secara deskriptif dengan menghitung
distribusi frekuensi dan tendensi sentral. Analisis bivariat menggunakan
independent sample t-test, chi-square dan dependent sample t-test. Analisis
multivariat menggunakan pearson product moment dan rank spearman. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan koping setelah self-help grouppada
keluarga dengan anak retardasi mental secara bermakna dan terjadi perubahan
dari koping maladaptive menjadi adaptive(nilai p=0.000). Pada kelompok yang
hanya diberikan terapi generalis terjadi juga peningkatan kemampuan koping
keluarga dengan anak retardasi mental, tetapi peningkatan tersebut masih berada
di koping maladaptive. Direkomendasikan untuk membentuk kelompok self-help
grouplainnya di lingkungan SLB-C.
Penulis: Titin Sutini, Budi
Anna Keliat, Dewi Gayatri
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140382