PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI TERHADAP ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
ABSTRAK: Diabetes melitus
adalah suatu penyakit kronis yang merupakan masalah kesehatan dunia yang
serius. World Health Organization (WHO) memperkirakan di Asia Tenggara ada 30
juta penderita DM pada tahun 2000 dan diprediksi akan meningkat sampai 80 juta
pada tahun 2025. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di dunia (Wild, et al.,
2009). Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai
oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer &
Bare, 2010). Saat ini angka pasien diabetes mellitus bertambah banyak, WHO
memprediksi bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20
tahun berjumlah 150 juta orang di dunia dan dalam kurun waktu 25 tahun
kemudian, pada tahun 2025 jumlah tersebut akan membengkak menjadi 300 juta
orang. Diabetes melitus di Indonesia diprediksi mengalami kenaikan jumlah
pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi pijat refleksi
kaki terhadap ankle brachial index (ABI) pada pasien diabetesmelitus tipe 2.
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu dengan desain pre
test- post test design. Respondennya 64 pasien diabetes melitus tipe 2 yang dirawat
jalan di RS PKU Muhammadiyah Gombong pada bulan Mei 2014, terdiri dari 32
responden kontrol dan 32 responden intervensi. Teknik pengumpulan datanya
menggunakan pengukuran dan dokumentasi dengan bantuan instrument doppler
Ultrasound 8MHz dan Sphygnomano meter, lembar dokumentasi karakteristik
responden, lembar pengukuran ABI, panduan pemeriksaan ABI, dan panduan pijat
refleksi kaki. Teknik analisis datanya menggunakan Paired t Test dan t Test,
yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas,
homogenitas, dan kesetaraan.
Setelah dilakukan analisis diperoleh hasil terapi pijat refleksi kaki berpengaruh
signifikan dalam meningkatkan ankle brachial index (ABI) pada pasien diabetes
melitus tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Gombong, terbukti dari: (a) terjadi
peningkatan ABI yang signifikan pada kelompok intervensi; (b) tidak terjadi
peningkatan ABI yang signifikan pada kelompok kontrol; (c) sesudah penelitian
ABI kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan ABI
kelompok kontrol; (d) peningkatan ABI kelompok intervensi secara signifikan
lebih tinggi dibandingkan peningkatan ABI kelompok kontrol.
Penulis: Podo Yuwono, Azizah
Khoiriyati, Novita Kurnia Sari
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150515