Pengaruh Deep Breathing pada Pasien Praoperasi di RSUD Kuningan Tahun 2013

Abstrak: Praoperasi merupakan stressor yang dapat menyebabkan kecemasan. Salah satu tindakan untuk menurunkan kecemasan dengan pemberian teknik relaksasi napas dalam. Berdasarkan studi pendahuluan  hasil wawancara  dengan pasien menunjukkan sebanyak  80% mengalami kecemasan. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen kelompok perlakuan 20 orang dan kelompok kontrol 20 orang, dengan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner HRS-A. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian dengan Uji Wilcoxon rerata skor kecemasan sebelum dilakukan teknik relaksasi napas dalam adalah 27,1 ± 8,24 dan rerata skor kecemasan sesudah dilakukan teknis relaksasi napas dalam adalah 11,5 ± 4,72. Setelah dilakukan uji beda didapatkan nilai p=0,000, terdapat perbedaan yang  bermakna skor kecemasan antara sebelum dan setelah dilakukan pemberian teknis relaksasi napas dalam. Dan hasil uji Mann-Whitney rerata skor kecemasan pasien preoperasi yang diberikan teknik relaksasi napas dalam adalah 11,5  ± 4,72, sedangkan pada kelompok yang tidak diberikan teknik relaksasi napas dalam adalah 25,6 ± 4,73. Setelah dilakukan uji beda didapatkan perbedaan yang sangat signifikan (p=0,000), antara pasien preoperasi yang diberikan teknik relaksasi napas dalam dan yang tidak diberikan teknik relaksasi napas. Perawat diharapkan memberikan teknik relaksasi napas dalam untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien praoperasi.
Kata Kunci: pra operasi;kecemasan;relaksasi;napas dalam
Penulis: Aang Taryadi, Khusnul Aini, Asep Sufyan Ramadhy
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150539

Artikel Terkait :