Pengaruh Augmentative and Alternative Communication terhadap Komunikasi dan Depresi Pasien Afasia Motorik
Abstract: Salah satu dampak
terjadinya strok adalah afasia. Selama ini penanganan pasien strok yang
mengalami afasia hanya pada aspek fisiknya. Tujuan penelitian adalah
mengevaluasi pengaruh komunikasi dengan metode Augmentative and Alternative
Communication (AAC) terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pasien
strok dengan afasia motorik. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen dengan
pendekatan post test non equivalent control group pada 21 responden yang
terbagi menjadi 11 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi yang
didapatkan melalui concecutive sampling. Instrumen penelitian untuk menilai
kemampuan fungsional komunikasi dan depresi adalah kuesioner dan lembar
observasi yang baku yaitu Derby Functional Communication Scaledan Aphasic
Depression Rating Scale. AAC merupakan alternatif komunikasi pada pasien dengan
keterbatasan komunikasi verbal. Media yang digunakan dalam komunikasi ini
adalah buku komunikasi yang berisi kegiatan sehari-hari, koran/ majalah, foto
keluarga, kartu bergambar, alat tulis dan lagu/ musik. Metode AAC berorientasi
pada tugas menunjuk gambar, penamaan, mengulang, menulis, membaca dan mengeja
huruf. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata
kemampuan fungsional komunikasi antara kelompok kontrol dengan intervensi
dengan nilai p=0.542, tetapi terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata depresi
antara kelompok kontrol dan intervensi dengan nilai p=0.022. Hasil penelitian
ini merekomendasikan kepada perawat untuk menerapkan metode AAC dalam
memfasilitasi komunikasi, sehingga dapat menurunkan depresi pasien strok dengan
afasia motorik.
Kata kunci: Augmentative and
alternative communication, afasia broca, afasia motorik, depresi, strok
Penulis: Amila A, Ratna Sitorus,
Tuti Herawati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130449