Pemanfaatan Air Sungai dan Infeksi Schistosoma Japonicum di Napu Poso Sulawesi Tengah Tahun 2006

Abstract: Penyakit schistosomiasis menempati rengking ke dua setelah malaria sebagai masalah sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat di daerah tropis dan sub tropis. Prevalensi Schistosomiasis di Napu pada tahun 2004 (1,71%) masih tinggi dan cenderung meningkat. Hal tersebut didiukung oleh infection rate pada keong sebagai host intermediet yang tinggi (16.3%) yang menunjukkan bahwa penularan masih terus terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemanfaatan air sungai/ parit dengan infeksi Schistosoma japonicum di Napu Poso Sulawesi Tengah. Penelitian dengan disain studi kasus kontrol ini menggunakan sumber data sekunder hasil survey tinja dan pengamatan dengan metode Katto Katz di Napu tahun 2006. Kasus adalah responden dengan tinja yang mengandung telur cacing Schistosoma menurut, sedangkan control adalah responden dengan tinja yang tidak ditemukan telur cacing Schistosoma. Metoda analisis yang digunakan adalah regresi logistik ganda dengan ukuran asosiasi Odd Rasio dan uji Kai Kuadrat. Penelitian ini menemukan Hubungan antara perilaku pemanfaatan air sungai/parit dengan infeksi Schistosoma japonicum setelah disesuaikan terhadap perancu yaitu penggunaan sepatu boot dan pemanfaatan jamban OR=2,31 (95%CI : 1,22-4,36).
Kata kunci: Perilaku, air sungai, schistosomiasis
Penulis: M. Edy Hariyanto
Kode Jurnal: jpkesmasdd070084

Artikel Terkait :