Malaria Pasca Tsunami di Pulau Weh
Abstract: Bencana tsunami
melanda Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Desember 2004, selain
meningkatkan kejadian luar biasa (KLB) malaria juga memunculkan daerah-daerah
endemis malaria. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan prevalensi
penderita malaria di Pulau Weh, pasca Tsunami pada akhir 2004. Penelitian
dilakukan secara ‘cross sectional’. Diagnostik malaria ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan apusan darah (mikroskopik). Ditemukan penurunan kasus malaria di
Pulau Weh. Prevalensi penderita malaria yang diperoleh adalah 15,3%. Dari semua
penderita malaria, 41,4% tanpa gejala klinis demam. Penderita yang tidak
mengalami gejala klinis demam tersebut, umumnya mempunyai gejala klinis badan
pegal, pusing, gangguan pencernaan dan lemas. Penurunan prevalensi malaria
dalam penelitian ini dapat saja terjadi oleh karena perbedaan cara dalam
menetapkan diagnosa dan waktu pengambilan data yang tidak dilakukan pada “musim
malaria”.
Penulis: Lambok Siahaan, Titik
Yuniarti
Kode Jurnal: jpkesmasdd080111