Logam Merkuri pada Pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin
Abstract: Potensi produksi
pertambangan emas di Indonesia termasuk dalam kategori cukup besar dengan
produksi rata-rata 113.720,4423 kg/tahun. Penggunaan merkuri pada proses
pengolahan emas berpotensi menyebabkan terjadinya masalah kesehatan seperti
keracunan merkuri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko
akumulasi merkuri pada rambut pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) di
Desa Cisarua, Nanggung, Bogor tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian ini adalah
seluruh pekerja PETI Desa Cisarua. Sampel diambil menggunakan teknik accidental
sampling sebanyak 40 pekerja. Data dikumpulkan melalui wawancara dan
pengamatan. Pengukuran konsentrasi merkuri dalam rambut pekerja menggunakan AAS
FIMS dengan Reverence Recovery Material 100%. Variabel bebas pada penelitian
ini adalah umur, masa kerja, jam kerja dan konsumsi ikan dengan variabel
terikatnya adalah akumulasi logam merkuri pada rambut pekerja. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata akumulasi logam merkuri dalam rambut pekerja antara
2,03 sampai 9,04 ppm atau terdapat 24 orang (60%) mengalami keracunan merkuri
lebih dari 2 ppm. Faktor masa kerja (nilai p = 0,000) memiliki korelasi dengan
akumulasi logam merkuri pada sampel rambut pekerja yang menunjukan korelasi
positif dengan kekuatan sedang (r = 0,552). Hasil analisis multivariat
dijelaskan dalam model (akumulasi logam merkuri = -0,315 + 0,896*masa kerja)
dengan variabel Adjusted R Square masa kerja sebesar 52,6%.
Penulis: Arif Sumantri, Ela
Laelasari, Nita Ratna Junita, Nasrudin
Kode Jurnal: jpkesmasdd140543