Laporan Kasus: Hiperplasia Pseudokarsinomatus Hipofaring oleh karena Sporotrikosis
Abstract: Hiperplasia
pseudokarsinomatus merupakan proliferasi epitel reaktif jinak yang secara
histopatologi mirip karsinoma sel skuamosa. Salah satu penyebabnya adalah
infeksi jamur. Kami melaporkan 1 kasus hiperplasia pseudokarsinomatus
hipofaring oleh karena sporotrikosis. Wanita 57 tahun mengeluh tenggorok terasa
mengganjal disertai nyeri ulu hati dan sensasi pahit/kecut naik ke tenggorok.
Pasien menderita refluks laringofaringeal,alergi seafood, dan riwayat Steven
Johnson Syndrome. Pada pemeriksaan laringoskopi, tampak massa berdungkul pada
hipofaring dengan kesan jinak. Dari hasil pemeriksaan histopatologi tampak
infiltrasi epitel menuju dermis (mirip karsinoma sel skuamosa). Dengan
pemeriksaan ulang secara patologi anatomi dan mikrobiologi (baku emas) serta
komunikasi antara klinisi, ahli patologi, dan mikrobiologi, massa tersebut
diidentifikasi sebagai hiperplasia pseudokarsinomatus oleh karena Sporothrix
schenckii. Pasien menjalani eksisi massa dan diberikan ketokonazol dan
lanzoprazol selama 6 minggu. Saat evaluasi ulang, pasien merasa rasa mengganjal
hilang dan tidak ditemukan massa pada hipofaring. Hiperplasia
pseudokarsinomatus hipofaring oleh karena sporotrikosis jarang terjadi. Di
indonesia, belum ada laporan kasus mengenai hal ini. Kesalahan diagnosis
sebagai karsinoma dapat berakibat fatal. Akan tetapi, dengan diagnosis yang
lebih teliti dan tatalaksana yang tepat, prognosis pasien sangat baik.
Penulis: Andrew Halim, Pudji
Rahaju, Hendradi Surjotomo, Mohammad Dwijo Murdiyo
Kode Jurnal: jpkedokterandd160135