KUNJUNGAN ANTENATAL TIDAK ADEKUAT SEBAGAI FAKTOR RISIKO PERSALINAN SEKSIO SESAREA
ABSTRAK: Angka persalinan
dengan seksio sesarea di Indonesia
sekitar 20-25 % dari seluruh
persalinan atau rata-rata 11% di rumah sakit pemerintah, dan lebih dari 30% di
rumah sakit swasta. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa faktor risiko ibu, gizi, faktor kesehatan dan pertolongan
persalinan merupakan faktor risiko terjadinya persalinan seksio sesarea.
Penelitian dengan rancangan kasus control terhadap 164 responden, yang terdiri
dari 84 responden kasus (persalian seksio sesarea), dan 84 responden kontrol
(persalinan pervaginam) di dua rumah sakit di Wilayah Jakarta Timur pada
periode Juni sampai Oktober 2012. Pengumpulan data dilakukan melalui data rekam
medis maupun langsung dari pasien, dan analisis data dilakukan secara
komputerisasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa indeks masa tubuh yang tidak normal (p:
0.000), tekanan darah tidak normal (p: 0.004) dan kunjungan antenatal ≤ 4 kali
(p: 0.000) merupakan faktor risiko kejadian persalinan seksio sesarea. Hasil
analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda membuktikan bahwa
kunjungan antenatal yang tidak adekwat selama kehamilan menjadi faktor dominan
persalinan seksio sesarea. Hasil
penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi institusi pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kualitas ANC dalam rangka menekan angka persalinan dengan seksio
sesarea
Penulis: Sulastri Deswani Yuli
Mulyanti
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140380