Konsumsi Jamu Ibu Hamil sebagai Faktor Risiko Asfiksia Bayi Baru Lahir
Abstract: Jamu merupakan obat
tradisional yang dibuat dengan cara mengolah bahan alamiah yang mempunyai
khasiat obat dengan beberapa bahan campuran. Efektivitas dan efek samping
pengobatan tradisional sebagai upaya pelayanan kesehatan masih perlu
dibuktikan, khususnya jika digunakan oleh ibu yang sedang hamil. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi jamu pada ibu hamil terhadap
kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Bekasi tahun 2008. Desain penelitian
adalah kasus kontrol dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi jamu terhadap kejadian
asfiksia pada bayi baru lahir (nilai p = 0,005; odds ratio (OR) = 7,1; 95% CI =
4,23 – 11,9; (AFE) = 0,85; dan (AFP) = 0,43). Terdapat hubungan antara jumlah
antenatal care (ANC) dan asfiksia pada bayi baru lahir dengan jumlah ANC= 4-8
kali (nilai p = 0,052; OR = 1,68; dan 95% CI = 0,99 - 2,83) sedangkan jumlah
ANC kurang dari 4 kali (nilai p= 0,019; OR = 3,02; dan 95% CI = 1,2 - 7,58).
Berdasarkan hasil wawancara mendalam diketahui bahwa mayoritas ibu hamil belum
paham tentang perilaku sehat selama hamil dan tidak mendapatkan penjelasan yang
cukup dari petugas kesehatan. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan pada saat kehamilan dan persalinan serta perlu
standardisasi penggunaan jamu un- tuk ibu hamil.
Penulis: Dewi Purnamawati,
Iwan Ariawan
Kode Jurnal: jpkesmasdd120396