Kebersihan Diri dan Sanitasi Rumah pada Anak Balita dengan Kecacingan

Abstract: Di Indonesia, prevalensi kecacingan berada pada kisaran 45% - 65% dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Berbagai cacing yang menginfeksi anak berusia di bawah 12 tahun dengan prevalensi tinggi meliputi Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, Necator americanus, dan Enterobius vermicularis. Infeksi cacing perut diduga menyebar melalui sanitasi lingkungan dan higiene perorangan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkungan rumah dan kejadian kecacingan pada anak di bawah lima tahun (balita). Penelitian dilaksanakan pada anak balita di Kampung Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya selama bulan Maret – Mei 2010 dengan desain penelitian kasus kontrol terhadap 51 kasus dan 51 kontrol. Pengumpulan data melalui pemeriksaan laboratorium, wawancara, dan observasi. Analisis data dengan uji chi square dan regresi logistik. Prevalensi kejadian kecacingan dengan pemeriksaan tinja pada anak balita adalah 9,8%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak balita adalah keberadaan sarana sanitasi (jamban) (OR = 5,245), kebiasaan buang air besar (BAB) (OR = 4,821), masih adanya lantai tanah (OR = 5,342), kebiasaan cuci tangan setelah BAB (OR = 4,654), dan pengetahuan ibu tentang kecacingan (OR = 2,425). Disarankan untuk pengadaan jamban yang memenuhi syarat kesehatan dan plester rumah, meningkatkan penyuluhan pada orang tua balita dan kader kesehatan tentang kejadian kecacingan.
Kata kunci: Lingkungan rumah, kecacingan, anak di bawah lima tahun
Penulis: Ririh Yudhastuti, M. Farid D. Lusno
Kode Jurnal: jpkesmasdd120412

Artikel Terkait :