KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO
Abstrak: data WHO menunjukan
25% kematian meternal disebabkan oleh pendarahan post partum dan diperkirakan
100.000 kematian maternal tiap tahunnya disebabkan oleh pendarahan post partum
pada masa nifas. Angka kemitia Ibu (AKI) memang terus menunjukan tren menurun
namun tidak signifikan. Hasil SDKI 2007 menunjukan AKI sebesar 228 per 100.000,
namun masih diperlukan upaya-upaya prefentif agar AKI bisa ditekan. Pendarahan
Pos Partum tersebut paling banyak diakibatkan oleh atonia uteri. Berdasarkan
fenomena diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
karakteristik responden yang mengalami atonia uteri di RSUD Sukoharjo. Tujuan
penelitian : mendapatkan gambaran karakteristik responden yang mengalami atonia
uteri meliputi karakteristik umur ibu saat melahirkan, paritas, lama
persalinan, jarak persalinan terakhir dan bayi yang dilahirkan. Metode
penelitian : Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengalami utonia uteri. Pengumpulan
data mengunakan data sekunder dengan kreteria inklusi rekam medik yang meliputi
data diri pasien dan catatan persalinan pasien lengkap. Analisis data yang
digunakan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian : Menunjukan bahwa sebagian besar Ibu yang mengalami utonia
uteri berumur antara 20-35 tahun, multiparitas, lama persalionan lebih dari 24
jam, jarak persalinan terakhir kurang dari 2 Tahun,dan berat badan bayi yang
dilahirkan antara 2500-400 gram. Simpulan : kejadian atonia uteri masih
didominasi oleh penyebab-penyebab klasik pendarahan.
Penulis: Enny Yuliaswati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160155