Intensi Perawat Melakukan Pencegahan Luka Tekan di Ruang Intensif berdasarkan Theory Planned of Behaviour

Abstract: Luka tekan merupakan salah satu dampak hospitalisasi pada pasien kritis. Perawat memiliki peran yang penting dalam pencegahan luka tekan tetapi banyak perawat yang belum melakukan upaya pencegahan luka tekan secara maksimal sehingga perlu kajian untuk mengetahui faktor –-faktor yang memengaruhinya. Intensi merupakan antiseden terdekat dengan perilaku seseorang. Berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB), intensi seseorang untuk melakukan sesuatu dipengaruhi oleh sikap, norma subyektif, dan pengendalian perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi intensi perawat melakukan pencegahan luka tekan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan deskriptif analinitik observasional dengan pendekatan korelasional dilakukan secara cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah perawat yang melakukan asuhan keperawatan langsung pada pasien di ruang perawatan intensif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, yaitu 70 perawat di ruang perawatan intensif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara sikap dengan intensi (r = 0,632, p < 0,05), norma subyektif dengan intensi (r = 0,625, p < 0,05), dan pengendalian perilaku dengan intensi (r = 0,633, p < 0,05). Semakin favorable sikap perawat maka akan semakin tinggi intensi perawat melakukan pencegahan luka tekan. Semakin tinggi tekanan normatif dari sekitar perawat maka akan semakin tinggi pula intensi perawat, dan semakin tinggi pengendalian perilaku yang dirasakan perawat maka akan semakin tinggi pula intens perawat.
Kata kunci: Intensi, pencegahan luka tekan, perawat, ruang intensif
Penulis: Ristina Mirwanti, M. Z. Arifin, Hana Rizmadewi Agustina
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150493

Artikel Terkait :