Insentif Uang Tunai dan Peningkatan Kinerja Kader Posyandu
Abstract: Sejak tahun 2000 pos
pelayanan terpadu (posyandu) telah berkembang baik, tetapi kekurangan dana dan
pelatihan mengalami penurunan kinerja akibat krisis ekonomi. Hal tersebut
terlihat pada penurunan kunjungan dan drop out kader yang menghadapi banyak
tugas, besar cakupan, dan kurang mampu merespon tuntutan masyarakat. Pedoman
World Health Organization (WHO) terakhir menyatakan bahwa untuk menjamin keberlanjutan
program jangka panjang, kader perlu dibayar. Kabupaten Penajam Paser Utara
memberikan insentif kader terbesar di Indonesia. Studi ini mengkaji peningkatan
kinerja kader posyandu di Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2010 akibat
pemberian insentif uang tunai. Penelitian kualitatif yang menggunakan rancangan
fenomenologi ini menghimpun data 18 orang meliputi 15 orang dari instansi
pemerintah dan 3 orang kader. Studi dengan metode analisis isi ini menemukan
bahwa pemerintah memberikan uang sebagai insentif bagi kader menyebabkan kader
bersemangat dalam bekerja dan berkompetisi. Pemerintah terlihat sangat berperan
meningkatkan kinerja kader, tetapi masyarakat masih kurang berperan. Studi ini
menyimpulkan bahwa insentif uang tunai dapat meningkatkan kinerja kader
posyandu.
Penulis: Ratih Wirapuspita
Wisnuwardani
Kode Jurnal: jpkesmasdd120391