HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN STATUS GIZI PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN

Abstrak: Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk Indonesia mengakibatkan peningkatan populasi usia lanjut (usila). Peningkatan usila berdampak terutama pada peningkatan angka ketergantungan dalam melakukan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS). Penurunan tingkat kemandirian dalam melakukan AKS adalah salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi usila. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan tingkat kemandirian dalam melakukan AKS dan status gizi usia lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross-sectional study dan menggunakan kuisioner ADL Barthel dan Mini Nutritional Assessment (MNA) sebagai instrumen. Sebanyak 66 sampel diambil dari seluruh penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin yang memenuhi kriteria inklusi. Data berupa hasil tingkat kemandirian dan status gizi dianalisis menggunakan uji chi-square, dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 66 subjek penelitian terdapat 36 usila (54,5%) tidak mandiri dalam melakukan AKS dan  39 usila (59,1%) memiliki status gizi berisiko malnutrisi. Uji chi-square menunjukkan nilai p adalah 0,015 (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kemandirian dalam melakukan AKS dan status gizi pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin.
Kata kunci: tingkat kemandirian, aktivitas kehidupan sehari-hari, status gizi, usia lanjut
Penulis: Afifah Alfyanita, Rose Dinda Martini, Husnil Kadri
Kode Jurnal: jpkedokterandd160044

Artikel Terkait :