HUBUNGAN PRAKTEK PENANGANAN DINI ISPA DENGAN DIAGNOSIS ISPA PADA BALITA USIA 2 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN
Abstract: Infeksi
saluran Pernapasan Akut (ISPA ) merupakan salah satu penyebab kematian
tersering pada anak di Negara yang sedang berkembang. ISPA menyebabkan empat
dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap
tahunnya.Sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi (WHO, 2003).
Pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA pada bayi dan balita dalam hal ini
adalah praktek penanganan ISPA di keluarga baik yang dilakukan oleh Ibu ataupun
anggota keluarga lainnya. Keluarga perlu mengetahui serta mengamati tanda
keluhan dini ISPA dan kapan mencari pertolongan dan rujukan pada sistem
pelayanan kesehatan agar penyakit anak balitanya tidak menjadi lebih berat.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan praktek penanganan dini
ISPA dengan diagnosis ISPA pada balita usia 2 bulan – 5 tahun di Puskesmas
Juwiring Klaten.
Desain Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang bersifat
kuantitaif. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
korelasional.Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
retrospektif.
Hasil penelitian menunjukkanbahwa klasifikasi diagnosis ISPA pada balita
usia 2 bulan – 5 tahun di Puskesmas Juwiring Klaten sebagian besar menderita
bukan pneumonia, praktek penanganan dini ISPA masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Klaten sebagian besar melakukan praktek penanganan dini ISPA cukup.
Uji Kolmogorov-Smirnovnilai Significancy menunjukkan angka 0,006. Oleh karena
p< 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
Ha diterima artinya ada hubungan praktek penanganan dini ISPA dengan
diagnosis ISPA pada balita usia 2 bulan – 5 tahun.
Kesimpulan dari penelitian ini adalahada hubungan praktek penanganan dini
ISPA dengan diagnosis ISPA pada balita usia 2 bulan – 5 tahun.
Penulis: Sri Sat Titi
Hamranani
Kode Jurnal: jpkeperawatandd110080