HUBUNGAN KETERATURAN PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID INHALASI DENGAN TINGKAT KONTROL ASMA PASIEN BERDASARKAN ACT DI POLIKLINIK PARU RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Abstrak: Asma merupakan penyakit yang didasari oleh reaksi inflamasi pada saluran napas yang dapat dicegah dengan kortikosteroid inhalasi. Asma sukar disembuhkan, sehingga tujuan penatalaksanaan asma adalah asma terkontrol. Penilaian tingkat kontrol asma dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner Asthma Control Test  (ACT) yang bersifat subjektif tetapi validitasnya telah diuji. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan keteraturan penggunaan kortikosteroid inhalasi dengan tingkat kontrol asma pasien berdasarkan ACT di Poliklinik Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian cross sectional analytic ini telah dilakukan dari September hingga Desember 2013. Populasi adalah pasien berusia ≥14 tahun yang didiagnosis asma oleh dokter. Jumlah subjek penelitian sebanyak 96 orang. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Insiden terbanyak asma berada pada kelompok usia lanjut (60,4%). Sebagian besar pasien tidak teratur menggunakan kortikosteroid inhalasi (63,5%) dan pasien dengan asma tidak terkontrol memiliki proporsi tertinggi (59,4%) . Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keteraturan penggunaan kortikosteroid inhalasi dengan tingkat kontrol asma pasien berdasarkan ACT di Poliklinik Paru RSUP Dr. M. Djamil (p=0,002).
Kata kunci: kortikosteroid inhalasi, ACT, tingkat control asma
Penulis: Wulan Prisilla Prisilla, Irvan Medison, Selfi Renita Rusjdi
Kode Jurnal: jpkedokterandd160022

Artikel Terkait :