Hubungan Kadar Timbel dalam Darah dengan Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Petugas Pintu Tol Jagorawi

Abstract: Penelitian tentang hubungan antara kadar timbel dalam darah dengan anemia yang tercermin dalam kadar hemoglobin dan hematokrit pada petugas pintu tol Jagorawi Jakarta. Landasan teori penelitian ini adalah hasil pemantauan kualitas udara Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dimana kadar timbel di udara ambien melebihi Baku Mutu Lingkungan (BML) dan adanya petunjuk literatur bahwa timbel memiliki pengaruh negatif terhadap sistem hemopoitik pada manusia. Seratus orang pekerja terpilih untuk penelitian ini. Sebanyak 12% dari pekerja yang merupakan subjek pada penelitian ini tergolong anemia berdasarkan kadar hemoglobin darah dan 10% anemia berdasarkan nilai hematokrit. Kadar timbel darah yang didapatkan pada penelitian ini adalah 20,1 ± 1,1μgr% dengan maksimum 22,9μgr%; dengan kadar hemoglobin sebesar 15,2 ± 1,5gr% minimum 9,9gr%; nilai hematokrit sebesar 45,2 ± 4,4%, minimum 30%. Seluruh subjek memiliki nilai Pb darah di atas 10 μgr% termasuk 16 wanita dalam usia subur. Secara umum tidak ditemukan asosiasi yang bermakna antara kadar timbel darah terhadap kadar hemoglobin dan hematokrit. Asosiasi yang tidak bermakna antara kadar timbel darah terhadap kadar dan abnormalitas hemoglobin dan hematokrit bersesuaian dengan hasil studi peneliti lainnya yang menyatakan bahwa hubungan bersifat tidak bermakna pada kadar Pb darah di bawah 40 μgr%.
Kata kunci: Timbel dalam darah, hemoglobin, hematokrit, baku mutu lingkungan
Penulis: Tan Malaka, Meiri Iryani
Kode Jurnal: jpkesmasdd110194

Artikel Terkait :