Hubungan Berat Badan Lahir Bayi dan Infeksi Nosokomial di ruang Perinatologi

Abstract: Infeksi nosokomial masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena meningkatkan angka kematian. Infeksi nosokomial paling tinggi ditemukan di ruang perawatan bayi dan angka infeksi tertinggi terjadi di ruang perawatan intensif neonatus. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara berat badan lahir bayi dengan kejadian infeksi nosokomial. Penelitian ini menggunakan data sekunder rekam medik bayi yang dirawat di level III Perinatologi RSAB Harapan Kita. Desain studi yang digunakan adalah Kasus Kontro dengan metode analisis regresi logistik ganda. Penelitian ini menemukan jenis infeksi nosokomial terbanyak adalah sepsis (52,91%), bakteremia (35,48%) dan pneumonia (11,61%). Pola jenis kuman yang paling banyak ditemukan adalah bakteri gram negatif (0,3 -53,9%). Jenis kuman terbanyak adalah Serratia sp (2,3-38,1%), Klebsiella pneumonia (kisaran 3,2-6,8%) dan Candida sp. (1%- 4,2%). Penelitian ini menemukan kejadian infeksi nosokomial berhubungan dengan pemasangan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus. Neonatus dengan berat badan <2500 gram yang menggunakan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus berisiko tinggi untuk menderita infeksi nosokomial. Risiko juga meningkat pada neonatus dengan berat badan lahir ≥ 2500 gram, sementara neonatus dengan dengan berat badan < 2500 gram yang hanya menggunakan infus, tidak berisiko mengalami infeksi nosokomial.
Kata kunci: Berat badan lahir, Infeksi nosokomial, Ruang perinatologi
Penulis: Eviana S Tambunan
Kode Jurnal: jpkesmasdd060047

Artikel Terkait :