Hubungan antara Tingkat Reproduksi Sapi Perah terhadap Tingkat Kerugian Peternak (The Relationship between Dairy Cattle’s Reproductive Performance and Farmers’s Economic Losses)
Abstrak: Performa reproduksi
merupakan faktor utama dalam mendukung keberhasilan usaha ternak sapi perah. Performa
reproduksi yang rendah dapat menyebabkan berbagai kerugian seperti produksi
susu rendah, produksi pedet yang terlambat, pelayanan IB yang tinggi, yang
terakumulasi pada kerugian secara ekonomi. Salah satu performa
reproduksi yang menjadi perhatian
khusus adalah masa
kosong yang merupakan
waktu antara periode
melahirakan sampai sapi tersebut bunting kembali. Semakin lama waktu
tersebut menggambarkan rendahnya reproduktivitas sapi perah tersebut yang lebih
lanjut akan menurunkan pendapatan peternak karena akan bertambahnya biaya
produksi seperti biaya pakan, tenaga kerja, biaya inseminasi, dan
sebagainya. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui dan kemudian mengevaluasi performa reproduksi
(masa kosong, service per conception, dan calving interval) terkait pendapatan
yang diperoleh peternak. Sebanyak 19 ekor sapi perah laktasi kedua yang
terdapat di kelompok ternak desa Cipageran, Cimahi dijadikan objek penelitian
melalui metode survey ke pemilik ternak. Hasil yang diperoleh bahwa masa
kosong, calving interval dan service per
conception sapi perah di lokasi penelitian berturut-turut sebesar 110 hari, 386
hari dan 2,5. Adapun kerugian peternak
untuk setiap penambahan
satu hari masa
kosong sebesar Rp. 10.775,45 per ekor. Kesimpulan dari
penelitian ini bahwa status reproduksi sapi perah di kelompok sapi perah
Cipageran termasuk cukup baik, namun kerugian akan didapat perternak seiring
bertambahnya masa kosong.
Penulis: Rangga Setiawan,
Nurcholidah Solihati, Rini Widyastuti
Kode Jurnal: jppeternakandd160080