Hubungan antara Lama Tidur dengan Akumulasi Kelelahan Kerja pada Dosen

Abstract: Fatigue merupakan fenomena normal bagi setiap orang sehat, yang dapat dikurangi dengan istirahat maupun tidur. Kurang tidur (sleepiness) telah menjadi fokus masalah dalam isu kesehatan kerja. Penelitian kelelahan kerja pada dosen masih sangat terbatas dan belum menjadi perhatian. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama waktu tidur dengan akumulasi kelelahan kerja pada dosen. Desain potong lintang digunakan dalam penelitian terhadap 236 partisipan berasal dari delapan sekolah tinggi ilmu kesehatan swasta di Jawa Barat. Lama waktu tidur per hari diukur menggunakan kuesioner dan akumulasi kelelahan kerja diukur menggunakan instrumen self-diagnosis check list for assessment of worker’s accumulated fatigue. Rerata waktu tidur adalah 6,23±1,1 jam per hari. Hasil uji statistik menggunakan uji korelasi product moment didapatkan lama waktu tidur berkorelasi negatif dengan gejala kelelahan subjektif (r=-0.132; p<0.05), kondisi kerja (r=-0.169; p<0.05), dan akumulasi kerja (r=-0.173; p<0.05). Semakin tinggi lama tidur, maka semakin rendah kelelahan kerja yang terjadi. Kurangnya waktu tidur dalam jangka waktu yang lama dapat berakibat pada kualitas hidup dosen dan dapat menyebabkan sakit. Perlunya mengurangi akumulasi kelelahan kerja agar cukup waktu tidur dan beristirahat bagi dosen.
Kata kunci: Dosen, fatigue, kelelahan kerja, makan pagi, waktu tidur
Penulis: Gurdani Yogisutanti, Hari Kusnanto, Lientje Setyawati Maurits
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140386

Artikel Terkait :