Hubungan antara Konsep Diri dan Kemampuan Memaknai Hidup pada Narapidana Remaja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Semarang

Abstrak: Remaja  yang  bermasalah  dengan  hukum  akan  mengalami  suatu  perubahan psikologis yang dapat mempengaruhi pembentukan konsep diri dan kemampuan memaknai hidup yang dimilikinya sehingga berakibat pada ketidakmampuan memaknai hidupnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan hubungan antara konsep diri dan kemampuan memaknai hidup pada narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan menggunakan metode cross sectional. Data dianalisa menggunakan korelasi pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  sebanyak  17  responden  (68%)  mempunyai  konsep  diri positif dengan makna hidup tinggi dan 4 responden (16%) mempunyai konsep diri positif dengan  makna  hidup  rendah.  Sebanyak  1  responden (4%)  mempunyai konsep  diri  negatif  dengan  makna  hidup  tinggi  dan  3   responden  (12%) mempunyai konsep diri negatif dengan makna hidup rendah. Ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan memaknai hidup pada narapidana remaja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang. Hubungan bersifat positif dengan kekuatan korelasi cukup (R = 0,533). Artinya semakin tinggi konsep diri maka semakin tinggi makna hidup, dimana setiap kenaikan satu skor konsep diri akan dapat meningkatkan 1,061 skor makna hidup. Konsep diri memberikan kontribusi sebesar 28,4% (R2 = 0,284) terhadap makna hidup. Hubungan ini bermakna secara statistik, ditunjukkan dengan nilai p value = 0,006 (< 0,05).
Kata Kunci: Konsep diri; makna hidup; narapidana remaja; perkembangan
Penulis: Dwi Heppy Rochmawati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140448

Artikel Terkait :