HUBUNGAN ANTARA KELENTURAN ATRIOVENTRIKULAR DENGAN TEKANAN ARTERI PULMONAL PRA DAN PASKA KOMISUROTOMI MITRAL TRANSVENA PERKUTAN PADA STENOSIS MITRAL BERAT
Abstrak: Menilai korelasi
antara kelentutan atrioventrikular (Cn) dengan tekanan sistolik arteri pulmonal
dan besarnya penurunan tekanan arteri pulmonal segera setelah dilakukan komisurotomi
mitral transvena perkutan (KMTP). Pada pasien stenosis mitral (SM), peningkatan
tekanan arteri pulmonal dan beratnya gambaran klinis tidak selalu berkaitan dengan
area efektif katup mitral (MVA) serta perbedaan tekanan transmitral (MVG). Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa Cn juga mempengaruhi. Ini merupakan studi potong
lintang yang dilakukan pada 30 pasien SM berat yang menjalani KMTP di PJNHK dari
bulan Januari 2008 s/d oktober 2010. Pasien dibagi 2 kelompok, yakni kelompok I
dengan Cn ≤ 4 ml/mmHg dan kelompok II dengan Cn > 4 ml/mmHg. Ekokardiografi dilakukan
sebelum KMTP dan dalam 24 sampai 72 jam setelah KMTP. Perbandingan sPAP pada
kedua kelompok, baik sebelum ( 66,8 ± 21,7 mmHg Vs 71,5 ± 31,5 mmHg, P = 0,64) maupun
setelah KMTP ( 49,3 ± 10,8 mmHg Vs 56,4 ± 19,9 mmHg, P = 0,31) tidak berbeda bermakna,
demikian pula besarnya penurunan sPAP setelah KMTP pada kedua kelompok tidak
berbeda bermakna ( 17,7 ± 15 mmHg Vs 15,7 ± 15,8 mmHg, P = 0,60). Kelenturan atrioventrikular
(Cn) tidak mempengaruhi tekanan arteri pulmonal dan besarnya perubahan tekanan
arteri pulmonal segera setelah KMTP. (JKS 2014; 2: 81-91)
Penulis: Nurkhalis
Kode Jurnal: jpkedokterandd140607