Hubungan Akreditasi dengan Mutu Lulusan
Abstract: Era globalisasi
menimbulkan persaingan yang menuntut ketersediaan SDM yang bermutu dan
profesional. Salah satu penentu mutu pelayanan kesehatan adalah ketersediaan
tenaga kesehatan yang cukup dan profesional, yang tidak bisa terlepas dari
sistem pendidikan tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara nilai akreditasi sub-sub komponen Borang Akreditasi 2000 dengan Mutu
Lulusan institusi Diknakes. Sumber data adalah data sekunder hasil akreditasi
sampai Maret 2005 dan Laporan Sistim Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari
Bidang Diknakes Khusus dan Akreditasi Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan. Desain penelitian ini adalah potong lintang dan analisis
data dengan regresi logistik berganda dan analisis faktor. Proporsi institusi
yang mutu lulusan baik adalah 44.1%. Institusi dengan nilai perencanaan sangat
baik pada kondisi nilai dosen tetap cukup, berpeluang 0.16 kali (95% CI
0.03–0.87), untuk menghasilkan mutu lulusan baik daripada institusi yang nilai
perencanaannya cukup setelah dikontrol oleh variabel pelaksanaan program
pengajaran, laporan periodik, evaluasi proses pengajaran, alat bantu pandang
dengar dan prasarana. Dari hasil analisis faktor, diperoleh 5 faktor dengan
total varians 60,28% yaitu faktor kurikulum, sarana, pendidik, laboratorium dan
penunjang pendidikan. Faktor yang signifikan berhubungan dengan mutu lulusan
baik adalah nilai akreditasi sub komponen dosen tetap yang berinteraksi dengan
nilai akreditasi sub komponen perencanaan program pengajaran, dimana dosen
tetap merupakan faktor yang paling dominan. Dari analisis faktor, sub komponen
tenaga tata usaha dan perpustakaan membentuk faktor baru, begitu juga sub
komponen laboratorium ternyata tidak berkorelasi dengan faktor lain dan
membentuk faktor sendiri.
Penulis: Febrina Dumaria
Kode Jurnal: jpkesmasdd060050