Gambaran Respon Anak Usia Prasekolah dalam Menjalani Proses Transfusi
Abstract: Tindakan transfusi
darah yang dilakukan pada anak usia prasekolah yang mengalami talasemia membuat
anak merasa terancam. Hal ini ditunjukkan oleh anak dengan berbagai respon
(kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial) anak prasekolah dalam
menjalani proses transfusi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran
respon kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial pada anak usia
prasekolah dalam menjalani proses transfusi di Poli Talasemia RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif
dengan sample sebanyak 50 orang selama periode 3–13 Juni 2014 diambil dengan
teknik insidental sampling. Hasil penelitianini dianalisis dengan menggunakan
rumus distribusi frekuensiPenelitian yang sudah dilakukan, didapatkan hasil
respon yang paling banyak ditunjukkan oleh anak prasekolah ketika proses
transfusi berlangsung adalah hampir seluruhnya menunjukkan respon sosial (84%)
dengan jenis respon terbanyak ialah meminta dukungan emosional pada orang yang
bermakna, hampir seluruhnya menunjukkan respon afektif (74%) dengan jenis
respon terbanyak adalah mengeluarkan ekspresi verbal, sebagian besar
menunjukkan respon perilaku (66%) dengan jenis respon terbanyak adalah
memukul-mukulkan lengan dan kaki dan juga respon kognitif (72%) dengan jenis
respon terbanyak gelisah, dan hampir setengahnya dari responden menunjukkan respon
fisiologis (34%) dengan jenis respon terbanyak bernapas cepat. Simpulan
penelitian ini adalah bahwa presentase respon terbesar yang dikeluarkan oleh
anak usia prasekolah berupa respon sosial dengan jenis meminta dukungan
emosional pada orang bermakna. Saran bagi instansi pendidikan dan rumah sakit
untuk bisa berkontribusi mengembangkan asuhan keperawatan pada orang yang
paling dekat pada anak sebelum tindakan invasif.
Penulis: Meila Sabridatia
Putri, Ai Mardhiyah, Efri Widianti
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150502