GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUD SUMEDANG
ABSTRAK: Hemodialisa merupakan
proses pengobatan bagi pasien dengan penyakit kronis dan memerlukan terapi
dialisis sementara atau pada pasien gagal ginjal stadium akhir (ESRD) yang
membutuhkan terapi dialisis dalam waktu yang lama. Pasien yang menjalani hemodialisis
sangat rentan dengan stresor. Selain penyakit kronis yang dideritanya, pengobatan
yang harus dijalani dalam waktu yang lama menjadi stressor bagi pasienhemodialisa.
Sebagian besar pasien hemodialisa di RSUD Sumedang sering merasa cemas,gelisah,
sukar tidur, lebih sensitif dan cepat marah. Selain itu, beberapa diantara
mereka masih belum bisa menerima kondisi kesehatannya. Dalam kondisi tersebut,
diperlukan mekanisme koping yang adaptif. Perawat harus mengetahui mekanisme
koping pasien hemodialisa agar stress yang dirasakan pasien dapat diatasi atau
berkurang. Oleh karenaitu, peneliti tertarik untuk meneliti mekanisme koping
pasien hemodialisa di RSUD Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mekanisme koping pada pasienhemodialisa di RSUD Sumedang. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif. Tekniksampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah total sampling dengan jumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang berisi mekanisme koping
yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa pasien hemodialisa di RSUD Sumedang cenderung lebih sering menggunakan
mekanisme koping yang berpusat pada emosi (M= 3,76, SD= 0,22) daripadayang
berpusat pada masalah (M= 2,7, SD= 0,37). Pelayanan kesehatan yang menyeluruh sangat
diperlukan untuk mengurangi stressor dan membantu pasien hemodialisa dalam menggunakan
koping yang adaptif. Pasien hemodialisa sangat membutuhkan pendidikan kesehatan
dan konseling.
Penulis: Sri Hartati Pratiwi,
Cecep Eli Kosasih, Aat Sriati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160036