GAMBARAN KUALITAS AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KELURAHAN RANOTANA-WERU DAN KELURAHAN KAROMBASAN SELATAN MENURUTPARAMETER MIKROBIOLOGI
Abstrak: Kemunculan depot air
minum isi ulang (DAMIU) saat ini semakin banyak di Kota Manado.Setiap depot air
minum wajib melakukan pemeriksaan mutu produk sesuai dengan peraturan yang
berlaku, namun tidak satupun dari delapan depot yang ada di Kelurahan
Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan Selatan melakukan hal tersebut.Kualitas
dari air yang dihasilkan DAMIU sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia. Salah
satu penyakit yang dapat disebabkan oleh kualitas air yang buruk yaitu diare.
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara penyakit diare termasuk
dalam penyakit yang menduduki peringkat ke 2 dengan jumlah 32.589. Sedangkan
Kota Manado kasus diare dideteksi yaitu sebesar 3,1%. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kualitas air minum yang dihasilkan depot air minum di Kelurahan
Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan Selatan berdasarkan parameter
mikrobiologi yaitu total Coliform dan Escherichia coli.Penelitian ini dilakukan
dengan metode Most Probable Number yang dilaksanankan di Laboratorium Dinas
Kesehatan Provinsi SULUT. Tiga dari delapan sampel mengandung bakteri Coliform
yaitu depot A dan B dengan jumlah 13 MPN/100 ml dan depot E dengan jumlah
>240 MPN/100 ml dan satu diantara sampel tersebut menunjukkan adanya
kandungan bakteri Escherichia coli yaitu depot E dengan jumlah 240 MPN/100
ml.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 37,5 % DAMIU yang ada di
Kelurahan Ranotana-Weru dan Kelurahan Karombasan Selatan menghasilkan air yang
tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung bakteri Coliform dan Escherichia
coli.Diperlukan pengawasan yang ketat dari Pemerintah terhadap air minum yang
dihasilkan oleh DAMIU, serta menindak lanjuti dengan tegas DAMIU yang kualitas
airnya buruk atau tidak memenuhi syarat.
Penulis: Maria R Walangitan,
Margareth Sapulete, Jane Pangemanan
Kode Jurnal: jpkedokterandd160209