FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INSIDEN MIOPIA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA PADANG
Abstrak: Miopia merupakan
kelainan refraktif yang paling banyak ditemukan di dunia. Hampir 90% miopia
terjadi di negara berkembang. Berbagai faktor diduga berhubungan dengan insiden
miopia seperti jenis kelamin, indeks masa tubuh (IMT), aktivitas dekat (dengan
atau tanpa layar), aktivitas jauh (dengan atau tanpa layar), sosioekonomi,
orangtua menderita miopia, serta riwayat kelahiran prematur atau berat badan
lahir rendah (BBLR). Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara
faktor-faktor tersebut dan insiden miopia pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
di Kota Padang. Penelitian dilakukan pada siswa SMA di Kota Padang yang berusia
15-17 tahun, dengan desain case-control study, population based dengan jumlah
sampel 140 orang, yang terdiri dari 70 orang untuk kelompok kontrol dan 70
orang untuk kelompok kasus. Dikelompokkan setelah menguji ketajaman visus.
Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, serta
pengisian kuesioner. Selanjutnya, data diolah dengan uji statistik chi-square.
Aktivitas dekat dengan layar, IMT dan aktivitas jauh dengan layar merupakan
faktor dominan yang memengaruhi insiden miopia pada siswa SMA di Kota Padang. Dibuktikan
juga bahwa jenis kelamin, sosioekonomi, orangtua menderita miopia, riwayat
lahir prematur ataupun BBLR tidak
memengaruhi insiden miopia. Kesimpulan penelitian ini adalah ada
hubungan positif antara faktor risiko dengan insiden miopia.
Penulis: Martga Bella Rahimi,
Yanwirasti, Kemala Sayuti
Kode Jurnal: jpkedokterandd150401