FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010-2013
Abstrak: Filariasis adalah penyakit
menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk
Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres. Banyak faktor risiko yang mampu memicu
timbulnya kejadian filariasis. Beberapa diantaranya adalah jenis kelamin, usia,
pekerjaan, faktor lingkungan, perilaku. Kabupaten Padang Pariaman bukan salah
satu 5 kabupaten daerah endemis filariasis namun merupakan kabupaten yang
banyak ditemukan kasus baru filariasis di Sumatera Barat. Penelitian ini
menggunakan metode studi case control yang merupakan penelitian epidemiologis
analitik observasional yang bersifat retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 63
responden, terdiri dari 21 kasus dan 42 kontrol. Analisis data yang digunakan
yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil
uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan
kejadian filariasis dengan nilai p= 0,013,tetapi tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara jenis kelamin, pekerjaan(nilai p= 0,071, OR=3,800, 95%
CI=0,938-15,398), tempat perindukan, pengetahuan (nilai p= 1,000, OR=1,135, 95%
CI=0,336-3,835), sikap dan tindakan. Mengingat umur sangat erat hubungannya
dengan pekerjaan, maka perlu ada penyuluhan dari petugas kesehatan bagaimana
melindungi diri saat bekerja seperti menggunakan baju berlengan panjang dan
celana panjang, serta menggunakan obat anti nyamuk.
Penulis: Dhia Afra, Nora
Abdiana Harminarti, Abdiana
Kode Jurnal: jpkedokterandd160029