Faktor-faktor Prognosis Kematian Tetanus Neonatorum di RS Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon
Abstract: Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tetap tinggi. Berdasarkan Biro Pusat Statistik (BPS)
pada tahun 1995 adalah 55/1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab utama dari
kematian bayi adalah penyakit tetanus neonatorum . Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menentukan hubungan antara usia saat ditemukan adanya indikasi
penyakit neonatarum pada bayi dengan timbulnya kematian yang disebabkan oleh
tetanus neonatorum pada bayi-bayi tersebut di Kabupaten Indramayu pada tahun
1996-2001 . Penelitian ini menggunakan disain studi epidemiologi kasus-kontrol
dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Jumlah sampel, 160 penderita tetanus
neonatorum. Populasi studi adalah penderita tetanus neonatorum yang dirawat di
RSD kabupaten Cirebon dan kabupaten Indramayu tahun 1996 - 2001.
Variabel-variabel yang diteliti adalah variabel kematian (sebagai variable
terikat), dan variabel usia neonatus saat onset penyakit, status kekebalan
neonatus, berat lahir neonatus, kecepatan pertolongan, jenis, dosis, dan cara
pemberian antibiotika; jenis, dosis, dan cara pemberian obat anti kejang dan
cara pemberian ATS (sebagai variabel bebas). Semua variabel yang diteliti
diukur dengan skala kategorikal. Analisis yang dilakukan secara bertahap
meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis multivariat
menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor prognosis kematian tetanus neonatorum adalah: usia penderita
tetanus neonatorum ≤ 7 hari (OR= 20.06; nilai p= 0.000), dosis obat antibiotik
yang lebih rendah dari standard (OR = 4.34; nilai p= 0.018), kecepatan
pertolongan oleh fasilitas kesehatan >2 hari (OR=6.95; nilai p=0.000).
Penulis: Lili Tantijati,
Krisnawati Bantas
Kode Jurnal: jpkesmasdd060039