Efektivitas Comprehensive Breastfeeding Education terhadap Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Postpartum
Abstract: Pemberian Air Susu
Ibu (ASI) masih merupakan masalah bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi baru
lahir. Dukungan agar ibu menyusui bayi merupakan hal penting dalam menginisiasi
dan mempertahankan pemberian ASI. Strategi dibutuhkan untuk mendukung
keberhasilan menyusui. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektivitas comprehensive
breastfeeding education terhadap keberhasilan pemberian (ASI) pada periode
postpartum. Jenis penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen one group pre
post test repeated measured design. Jumlah sampel sebanyak 22 ibu dengan
menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilaksanakan pada
bulan September–Oktober 2013 di Puskesmas wilayah Kota Tangerang Selatan.
Intervensi dilakukan selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan sebelum
intervensi, 3 hari setelah intervensi (post1), dan 10 hari setelah intervensi
(post 2). Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Keberhasilan pemberian
ASI berdasar pada parameter pengetahuan, langkah menyusui, perlekatan bayi, dan
kecukupan ASI. Analisis data menggunakan general linear model repeated
measureANOVA. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi comprehensive
breastfeeding education (p=0.001). Rata-rata keberhasilan pemberian ASI sebelum
dan setelah intervensi meningkat. Sebesar 93,9% intervensi memengaruhi tingkat
keberhasilan. Rata-rata sebelum intervensi 56,74 (SD 5,92), post 1 sebesar
60,83 (SD 6,38) dan post2 sebesar 74,55 (SD 5,32). Subvariabel yang memiliki
efek secara signifikan setelah intervensi adalah pengetahuan (p=0.001) dan
langkah menyusui (p=0.001), sedangkan subvariabel perlekatan bayi (p=0.061) dan
kecukupan ASI (p=0.162) tidak secara signifikan berbeda antara sebelum dan
setelah intervensi. Pelaksanaanbreastfeeding education disarankan pada ibu agar
dapat melakukan posisi perlekatan bayi yang benar sehingga dapat mengurangi
masalah-masalah berkaitan dengan perlekatan yang tidak sesuai seperti puting
perih, lecet atau berdarah, dan bayi kurang puas dalam menyusu yang bisa
mengakibatkan gagalnya program ASI ekslusif.
Penulis: Irma Nurbaeti,
Kustati Budi Lestari
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130444