Efektifitas Modifikasi Ovitrap Model Kepanjen untuk Menurunkan Angka Kepadatan Larva Aedes aegypti di Malang
Abstract: Ovitrap merupakan
alat perangkap telur nyamuk yang sukses diaplikasikan di beberapa negara.
Penyederhanaan model ovitrap telah dilakukan dan diaplikasikan di Kepanjen,
Kabupaten Malang namun sampai saat ini kontribusinya dalam menurunkan kepadatan
larva belum pernah dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
House Index, Container Index, Breteau Index, dan Density Index antara daerah
perlakuan dan daerah kontrol serta sebelum dan sesudah intervensi, mengetahui
trend jumlah telur nyamuk per ovitrap, serta mengidentifikasi jenis larva yang
ditetaskan dari telur yang didapat dari ovitrap. Penelitian Eksperimen Kuasi
dilakukan di 4 Rukun Warga (RW) dari kelurahan yang berbeda di Kotamadya Malang
pada September 2013-Februari 2014 yang memiliki Incidence Rate (per 10.000
penduduk) DBD tertinggi dalam empat bulan pertama 2013 yaitu 11,89 untuk
Jatimulyo; 10,52 untuk Merjosari; 31,57 untuk Sumbersari; dan 25,21 untuk
Bandulan. Hasilnya menunjukkan bahwa angka kepadatan larva (HI, BI, CI, dan DI)
dua RW perlakuan lebih rendah secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dua RW
kontrol dengan Uji Mann Whitney. Kepadatan larva dan rata-rata jumlah telur
dari ovitrap sesudah aplikasi ovitrap lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Sebagian besar telur yang terperangkap merupakan telur Aedes aegypti.
Disimpulkan bahwa aplikasi ovitrap di 4 RW dari kelurahan di Malang efektif
untuk menurunkan kepadatan larva dan dapat diterapkan sebagai salah satu cara
pengendalian nyamuk Ae. aegypti.
Penulis: Lilik Zuhriyah, Tri
Baskoro Tunggul Satoto, Hari Kusnanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd160136