Efek Preventif Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Berdaging Super Merah (Hylocereus Costaricensis) terhadap Malondialdehid Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok
Abstract: Kulit buah naga
berdaging super merah (Hylocereus
costaricensis) merupakan limbah yang sangat jarang dimanfaatkan, biasanya kulit
buah naga hanya dibuang begitu saja, padahal mengandung antiosianin yang cukup
tinggi. Antosianin yang terkandung dalam kulit buah naga berpotensi dijadikan
sebagai alternatif pewarna alami dan antioksidan alami. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis efek pemberian kulit buah naga berdaging super
merah terhadap pencegahan kenaikan Malondialdehid (MDA) pada tikus wistar yang
diberi paparan asap rokok. Dalam penelitian ini menggunakan lima kelompok,
yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan
diberi ekstrak 1,575gr/ml, kelompok perlakuan diberi ekstrak 3,150gr/ml dan
kelompok perlakuan diberi ekstrak 4,725gr/ml. Kadar MDA dianalisis dengan
menggunakan metode TBA (Thiobarbaturic Acid). Penelitian ini dilakukan selama
36 hari, 7 hari pertama diberi ekstrak sesuai dosis, selanjutnya 28 hari
kemudian dipapar 2 batang rokok dan diberi ekstrak. Data dianalisis menggunakan
uji ANOVA One Way dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA pada kelompok
positif dengan kelompok pemberian ekstrak 1,575 gr/ml tidak terdapat
perbedanyaan nyata (0,079 >0,05). Kadar MDA pada kelompok kontrol positif dengan kelompok pemberian
ekstrak 3,15gr/ml dan kelompok pemberian ekstrak 4,725gr/ml ada perbedaan nyata
(0,00 <0,05). Kelompok pemberian ekstrak 3,15gr/ml dan kelompok pemberian
ekstrak 4,725gr/ml dapat mencegah kenaikan kadar MDA pada tikus yang dipapar
asap rokok.
Penulis: Ade Saputra Nasution,
Bambang Wirjatmadi, Merryana Adriani
Kode Jurnal: jpkedokterandd160127