EFEK ANTIBAKTERI CURCUMIN DAN PROTOCATECHUIC ACID TERHADAP KLEBSIELLA PNEUMONIA EXTENDED SPECTRUM BETALACTAMASE YANG DIISOLASI DARI SPUTUM PENDERITA BATUK KRONIS

Abstrak: Curcumin dan protocatechuic acid merupakan senyawa polyphenolic. Penelitian ini bertujuan melakukan isolasi dan identifikasi bakteri Klebsiella pneumoniae-ESBL dari sputum penderita batuk kronis dan mengetahui efek antibakteri curcumin dan protocatechuic acid terhadap Klebsiella pneumoniae-ESBL. Jenis penelitian ini eksperimental laboratorium dengan 2 jenis bahan alami, yaitu curcumin dan protocatechuic acid. Uji antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram. Data dianalisa dengan ANAVA dan BNJ. Hasil isolasi bakteri 100 spesimen penderita batuk kronis dapat diidentifikasi 9 spesies bakteri dengan Klebsiella pneumoniae sebagai bakteri terbanyak yaitu sebesar 27,5%) dan 3 isolat 2,5% diantaranya adalah Klebsiella pneumoniae-ESBL. Hasil penelitian curcumin dan protocatechuic acid menunjukkan curcumin dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% menghasilkan zona hambat dengan diameter rata-rata 6 mm, 6 mm dan 6 mm, sedangkan protocatechuic acid dengan konsentrasi yang sama menghasilkan zona hambat dengan diameter rata-rata 20,6 mm, 16 mm dan 10,8 mm. Hasil statistik menunjukkan curcumin konsentrasi 25%, 50% dan 75% tidak memiliki perbedaan yang nyata dalam menghambat Klebsiella pneumoniae-ESBL, protocatechuic acid pada konsentrasi 25%, 50% dan 75% menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini memperlihatkan bahwa curcumin tidak memiliki aktivitas antibakteri, protocatechuic acid memiliki aktivitas antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae-ESBL dan meropenems 10 µg setara 6,36 µg protocatechuic acid 75%.
Keywords: Curcumin; protocatechuic acid; klebsiella pneumoniae; extended spectrum beta lactamase; Curcumin; protocatechuic acid
Penulis: Agus Prima, Purwani Tjahja Handajani
Kode Jurnal: jpkedokterandd130455

Artikel Terkait :