Determinan Indeks Massa Tubuh Remaja Putri di Kota Bukit Tinggi, Tahun 2006

Abstract: Di Indonesia, pada 1999-2003, remaja putri yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). akibat asupan energi yang kurang adalah 35 – 40% dan sekitar 50% remaja putri menderita status gizi kurang (IMT < 18,5 kg/m2). Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran epidemiologi. IMT remaja putri dan berbagai faktor yang berhubungan Rancangan studi yang digunakan adalah rancangan potong lintang ( cross sectional ). Populasi adalah remaja putri berusia 16-18 tahun yang tinggal di Buki Tinggi dan sampel adalah 156 siswi kelas III SLTA (SMA, MA, dan SMK) usia 16 – 18 tahun yang terpilih dari 11 sekolah yang diamati. Analisis data dilakukan secara multivariate dengan metoda logistic regression ganda. Hasil penelitian (1) Rata-rata IMT remja putri adalah 20,69 kg/m2 + 2,63. (2) Proporsi siswi dengan IMT<18,5 kg/m2 adalah 19,9% yang meliputi 14,1% kekurangan gizi ringan dan 5,8% kekurangan gizi berat. (3) Rata-rata asupan energi remaja putri adalah 1694 kalori dan. rata-rata kontribusi terhadap total energi protein (11,8%), lemak (26,7%) dan karbohidrat (58,7%). (4) Rata-rata asupan energi dibanding AKG meliputi total energi (77%), protein (93,6%). Variabel yang berhubungan secara bermakna dengan IMP pada remaja meliputi total energi, kebiasaan makan dan citra tubuh dengan IMT remaja putri dengan variabel utama adalah total energi.
Kata Kunci: IMT, kekurangan energi kronik, remaja putri
Penulis: Rini Santy
Kode Jurnal: jpkesmasdd060037

Artikel Terkait :