Dampak Rehabilitasi Medis pada Penyandang Disabilitas Kusta
Abstract: Pada periode tahun
2004 _ 2007, penderita baru disabilitas kusta tingkat II kerusakan syaraf
sebanyak 8,6% _ 8,7% kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2008 (9,6%) dan
2009 (10,27%) jauh di atas target (< 5%). Hal ini mengindikasikan
keterlambatan penemuan kasus. Penelitian bertujuan untuk menilai dampak kondisi
fisik, psikologi, sosial, dan ekonomi pascatindakan rehabilitasi medis di Rumah
Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Penelitian dilakukan dengan metode
kualitatif dan rancangan studi kasus bermula dari kasus penyandang disabilitas
kusta yang menjalani tindakan medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rehabilitasi medis dapat mengatasi luka kronis, memperbaiki tampilan fisik,
fungsi, dan meningkatkan kemampuan anggota tubuh untuk aktivitas sehari-hari.
Secara psikologis, mereka merasa senang, puas, rasa percaya diri meningkat,
tetapi ada juga yang merasa sedih, malu, dan minder karena kehilangan anggota
tubuh. Mereka dapat diterima oleh keluarga dan lingkungan sekitar, tetapi ada
juga yang memilih hidup dalam koloni kusta. Mereka melakukan perubahan dan
kekuatan bekerja yang lama sesuai dengan kondisi kecacatan, kemampuan, dan
keterampilan pascarehabilitasi medis. Kondisi psikologis, sosial, dan ekonomi
masih dipengaruhi oleh stigma yang telah ada sejak menderita kusta.
Penulis: Sylvia Nasution, M.
Rusli Ngatimin, Muhammad Syafar
Kode Jurnal: jpkesmasdd120410