Dampak Cadmium dalam Ikan terhadap Kesehatan Masyarakat
Abstract: Kandungan Chemicals
Oxygen Demand (COD) dan logam Cadmium pada air laut di Indonesia, dalam kisaran
123-398 ppm dan 0,024-0,044 ppm berada di luar batas yang diizinkan (COD ² 40
ppm dan Cd ² 0,01 ppm). Masyarakat Teluk Lampung setiap hari terpajan dengan
ikan Kurisi (Nomipterus hexodon), ikan Kembung (Rastrelliger neglectus), dan
ikan Tongkol (Auxis thazard) dengan kadar rata-rata kandungan cadmium 0,146;
0,144; dan 0,137 mg/kg. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis risiko
dampak pencemaran cadmium pada ikan terhadap kesehatan masyarakat Pulau Pasaran
yang berada tepat di hadapan Kota Bandar Lampung di Teluk Lampung. Disain studi
yang digunakan adalah disain cross sectional dengan jumlah sampel 284 orang.
Hasil penelitian menemukan besar risiko gangguan kesehatan bagi masyarakat
pulau Pasaran di Kota Karang-Bandar Lampung yang mengkonsumsi ikan tiga kali
sehari adalah 0,574. Disamping itu, secara statistik terdapat hubungan yang
signifikan antara besar risiko itu dengan faktor-faktor konsentrasi cadmium
dalam ikan, laju asupan ikan, durasi pajanan, dan berat badan responden. Faktor
yang berhubungan paling erat adalah konsentrasi cadmium dalam ikan dan durasi
pajanan. Masyarakat pulau Pasaran kota Karang-Bandar Lampung telah berisiko
mengalami gangguan kesehatan akibat keracunan cadmium kronis yang dapat
menyebabkan kerusakan sistem urinaria, respiasi, sirkulasi darah, jantung,
kelenjar reproduksi, sistem penciuman dan kerapuhan tulang
Penulis: Agus Purnomo,
Rachmadi Purwana
Kode Jurnal: jpkesmasdd080094