Dampak Biaya Laboratorium Terhadap Kesenjangan Tarif INA-CBGs dan Biaya Riil Diagnosis Leukemia
Abstract: Selama penerapan
Diagnosis Related Group di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, terjadi
kesenjangan tarif biaya riil pelayanan kesehatan dengan tarif Indonesia Case
Base Groups (INA-CBGs). Penyebab terbesar kesenjangan tarif tersebut adalah
pelayanan obat dan penggunaan sumber daya laboratorium yang tidak efisien.
Biaya pelayanan penunjang medis untuk pasien leukemia limfoblastik akut adalah
sekitar 23,8% dari total biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunan sumber daya laboratorium dan
pengaruh terhadap kesenjangan tarif. Penelitian ini menganalisis semua rekam
medis dan data biaya pelayanan laboratorium pasien leukemia limfoblastik akut
tahun 2009 _ 2010 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pemeriksaan kimia klinik
menunjukkan pola pasien yang semakin parah, proporsi biaya pemeriksaan kimia
klinik semakin rendah. Kondisi ini juga terjadi pada pemeriksaan radiologi,
urine dan tinja rutin. Sementara pada pemeriksaan hematologi, mikrobiologi, dan
imunologi/serologi menunjukkan pola semakin parah pasien maka semakin tinggi
proporsi biaya pemeriksaan. Analisis regresi menemukan pemeriksaan kimia klinik
meliputi mikrobiologi darah, ureum, magnesium, creatine kinase MB (blood)
menyebabkan kesenjangan tarif semakin meningkat atau rumah sakit semakin
dirugikan. Model regresi linier ini mempunyai nilai R2 sebesar 0,834 dengan
nilai F = 84,475 (P < 0,05). Ketidakefisienan penggunaan sumber daya
laboratorium pada pemeriksaan kimia klinik terdapat pada kelompok pasien
tingkat keparahan ringan.
Penulis: Diah Indriani, Hari
Kusnanto, Ali Ghufron Mukti, Kuntoro Kuntoro
Kode Jurnal: jpkesmasdd130473