Berat Lahir dan Kelangsungan Hidup Neonatal di Indonesia
Abstract: Angka kematian
neonatal Indonesia menduduki peringkat ke-10 tertinggi di dunia disebabkan
kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tinggi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat lahir terhadap kelangsungan hidup
neonatal. Penelitian dengan desain studi kohort retrospektif ini menggunakan
sumber data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007. Sampel meliputi
11.748 bayi yang memenuhi kriteria anak terakhir lahir hidup, lahir tunggal,
dan saat wawancara berumur minimal 28 hari. Probabilitas kumulatif kelangsungan
hidup neonatal di Indonesia adalah 98,49% dan cenderung semakin rendah sesuai
dengan berat lahir, pada neonatal dengan berat lahir rendah adalah 95,68% dan
neonatal berat lahir sangat rendah adalah 89,83%. Berat lahir berinteraksi
dengan paritas ibu. Artinya, pengaruh berat lahir terhadap kelangsungan hidup
neonatal berbeda berdasarkan paritas ibu. Bayi BBLR dari ibu paritas multipara
dan grande multipara berisiko 2,9 kali dan 3,9 kali untuk mengalami kematian
pada periode neonatal dibandingkan bayi lahir dengan berat normal. Disarankan
untuk melakukan intervensi dini mencegah bayi lahir BBLR dan penanganan
intensif terhadap bayi lahir BBLR.
Penulis: Demsa Simbolon
Kode Jurnal: jpkesmasdd120386