Asupan Vitamin D Rendah dan Keparahan Demam Berdarah Dengue pada Anak Usia 1-14 Tahun
Abstract: Demam berdarah
dengue (DBD) menimbulkan syok dan kematian. Penderita DBD di Yogyakarta
sebagian besar usia 1 - 12 tahun dengan DBD parah. Asupan vitamin D rendah
diasumsikan penyebab DBD parah. Asumsi ini perlu dibuktikan dengan menganalisis
pengaruh asupan Vitamin D dan keparahan DBD. Rancangan penelitian adalah studi
kasus kontrol. Penelitian di bangsal rawat inap anak dan instalasi catatan
medik RS Jogja dan RSUP Dr. Sardjito. Kasus adalah anak usia 1 - 14 tahun
dengan DBD grade III & IV, kontrolnya DBD grade I & II. Data asupan
vitamin D diambil dengan food frequency questionnaire (FFQ). Variabel luar
adalah indeks massa tubuh (IMT), usia, status penyakit kronis dan intensitas
terpapar matahari pagi. Analisis dengan uji-t dan regresi logistik. Hasil
penelitian didapatkan 60 kasus dan 60 kontrol tanpa matching. Cut-off point
asupan vitamin D berdasarkan ROC curve adalah 2,7 µg/hari. Penderita DBD parah
rata-rata asupan vitamin D 1,10 kali lebih sedikit dibandingkan DBD tidak
parah. Rata-rata asupan vitamin D lebih rendah 1 µg/day bersama IMT ≥18,75
kg/m2, penyakit kronis, dan kurang terpapar matahari pagi berpengaruh pada DBD
parah (OR=0,47; 95% CI: 0,32-0,71). Cukup Asupan vitamin D disarankan untuk
menghindari keparahan DBD. Penyakit kronis dan berat badan lebih perlu menjadi
perhatian tenaga medis sebagai kewaspadaan dini terjadinya shock.
Keywords: anak usia 1 - 14 tahun;
asupan vitamin D; demam berdarah dengue; tingkat keparahan; children 1 - 14
years old; vitamin D intake; dengue hemorrhagic fever; severity
Penulis: Nur Siyam, Siswanto
Agus Wilopo, Mohammad Hakimi
Kode Jurnal: jpkesmasdd140562