ANALISA KONSUMSI PROTEIN HEWANI PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI DAERAH PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI PROVINSI JAWA-BARAT (RISKESDAS 2010)

Abstrak: Konsumsi protein hewani setelah krisis ekonomi, mengalami perubahan baik di pedesaan maupun di perkotaan. Tujuan: Mengetahui perbedaan konsumsi protein hewani pada anak usia 7-12 tahun di daerah pedesaan dan perkotaan, di Provinsi Jawa Barat. Data yang digunakan data sekunder Riskesdas 2010, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel anak sekolah di pedesaan (n=2182) dan anak sekolah di perkotaan (n=2719). Dalam pengujian statistik menggunakan uji t-test independen dan one-way annova. Hasil: Rata-rata konsumsi protein hewani pada laki-laki di perkotaan (25,63±21,30 gr) dan di pedesaan (19,79±17,95 gr). Sementara, rata-rata konsumsi protein hewani pada perempuan di perkotaan (25,46±21,40 gr) dan di pedesaan (18,51±17,93 gr). Rata-rata IMT responden di pedesaan 2,12 kg/m2, sedangkan di perkotaan 2,15 kg/m2. Status ekonomi responden di pedesaan berada pada kuintil 1 (ekonomi sangat rendah), sedangkan di perkotaan pada kuintil 3 (ekonomi menengah). Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara konsumsi protein hewani berdasarkan daerah pemukiman, status gizi dan status ekonomi. Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara status gizi berdasarkan jenis kelamin, daerah pemukiman, dan status ekonomi. Tidak ada perbedaan yang bermakna(p≥0,05) konsumsi protein hewani berdasarkan jenis kelamin.
Kata kunci: Protein, Hewani, Anak-anak
Penulis: Reynie Arvilla Anastasia, Dudung Angkasa
Kode Jurnal: jpkesmasdd130582

Artikel Terkait :