UJI KEKERABATAN ANTARA SALAK JANTAN DAN SALAK BETINA (Salaccazalacca(Gertner) Voss) BANGKALAN
Abstrak: Salah satu penyebab
penurunan produktifitas tanaman Salak di Kabupaten Bangkalan diduga karena
terjadinya penurunan sifat akibat dari perkawinan (persilangan) antara tanaman
yang mempunyai hubungan kekerabatan dekat. Kondisi ini merupakan permasalahan
yang serius untuk segera ditangani, karena jika hal tersebut dilakukan secara
terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan menurunnya sifat
tanaman bahkan dapat menyebabkan hilangnya variasi atau jenis salak yang ada.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara
salak jantan dengan salak betina yang ada di Kabupaten Bangkalan. Informasi ini
sangat penting dilakukan agar persilangan antara salak jantan dan salak betina
yang berkerabat dekat dapat dihindarkan. Penelitian data morfologi salak jantan
dilakukan dengan cara survey di sentra budidaya salak di Kecamatan Kramat
Kabupaten Bangkalan sedangkan data morfologi salak betina diambil dari data
penelitian Fatimah dkk (2011).
Hasil menunjukkan bahwa di Bangkalan ditemukan ada dua jenis salak jantan
yang memiliki perbedaan berdasarkan warna bunganya, yaitu salak jantan berbunga
merah dan berbunga kuning. Selain warna bunga, data morfologi lain yang
menonjol perbedaannya antara 2 jenis salak jantan tersebut adalah kedudukan
duri dan jumlah duri pada pelepah. Pada salak jantan berbunga kuning mempunyai
kedudukan duri berjajar dengan jumlah duri berkisar antara 300-500 sedangkan
salak berbunga merah kedudukan duri pada pelepahnya berkelompok dengan jumlah
duri lebih dari 600.
Hasil analisa kluster antara 2 jenis salak jantan dan 11 jenis salak
betina menunjukkan bahwa salak jantan mempunyai kesamaan sifat morfologi paling
tinggi dengan salak betina kultivar salak air (G11) dan mempunyai kesamaan
paling rendah dengan salak aren (G2).
Penulis: Siti Fatimah, Sinar
Suryawati
Kode Jurnal: jppertaniandd150899