STRUKTUR PENDAPATAN, TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN FAKTOR PRODUKSI AGROFORESTRI KOPI PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG BATUTEGI (Studi di Gabungan Kelompok Tani Karya Tani Mandiri)
ABSTRAK: Program Hutan
Kemasyarakatan (HKm) merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan hutan
sekaligus memberikan manfaat pada masyarakat. Masyarakat diberikan izin untuk mengelola
hutan dengan syarat tidak mengembangkan jenis tanaman dengan system monokultur
melainkan dengan sistem kebun campuran atau agroforestri. Strata tajuk lengkap yang
terbentuk dari sistem agroforestri memberikan manfaat ekonomis dan ekologis
yang penting bagi petani, salah satunya dapat memberikan pendapatan bagi petani
dan mencegah terjadinya banjir. Sehingga penerapan sistem agroforestri pada
lahan HKm diharapkan menjadi solusi untuk kebutuhan lahan sebagai faktor
produksi sekaligus untuk pemulihan hutan terutama fungsi life support system.
Tujuan penelitian untuk mengetahui struktur pendapatan dan faktor yang
mempengaruhi pendapatan serta tingkat kesejahteraan petani agroforestri kopi
sebagai peserta HKm. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
petani menggunakan regresi linear berganda dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan
petani menggunakan pendapatan yang disetarakan dengan harga beras menurut Sajogyo
1997. Dari hasil perhitungan, diketahui pendapatan petani dari agroforestri
kopi sebesar Rp 14.649.631/KK/Tahun dan Rp 6.321.690/KK/Tahun dari kegiatan non
agroforestri yang didominasi berladang. Sebanyak 38,10% petani sejahtera
berdasarkan pendapatan agroforestri kopi di lahan HKm. Hasil analisis, luas
lahan garapan dan jumlah jenis tanaman berpengaruh nyata terhadap peningkatan
pendapatan petani.
Penulis: Sri Winarni, Slamet
Budi Yuwono, dan Susni Herwanti
Kode Jurnal: jpkehutanandd160017