RESPON SETEK CABANG BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) AKIBAT PEMBERIAN ASAM INDOL BUTIRAT (AIB)
ABSTRAK: Bambu betung
(Dendrocalamus asper) merupakan tanaman multiguna yang dapat dikembangkan
dengan perbanyakan secara vegetatif dan generatif. Setek cabang merupakan cara
yang paling mudah dilakukan dalam perbanyakan bambu betung secara vegetatif.
Salah satu zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan
setek cabang bambu betung adalah asam indol butirat (AIB). Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui respon setek cabang bambu betung akibat pemberian
AIB dengan berbagai konsentrasi serta mengetahui konsentrasi AIB yang paling
baik untuk memacu pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di areal kebun
koleksi bambu Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hutan Palembang, Desa Tanjung
Agung, Kecamatan Tanjungan, Kabupaten Lampung Selatan, dari bulan Maret sampai
dengan Juni 2012. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan lima perlakuan, yaitu AIB berkonsentrasi 0 ppm (kontrol), 100 ppm, 200
ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Setiap unit percobaan terdiri dari lima setek dengan
lima kali ulangan. Variabel yang diamati adalah persentase hidup, panjang
tunas, jumlah tunas, jumlah daun, diameter tunas, dan panjang akar. Hasil
penelitian mengindikasikan bahwa setek cabang bambu betung merespon pemberian
AIB untuk memacu pertumbuhannya. Perlakuan dengan AIB berkonsentrasi 200 ppm
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan dengan AIB konsentrasi
0 ppm (kontrol), 100 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Oleh karena itu, disarankan
agar dalam pembibitan bambu betung dengan setekcabang menggunakan AIB
berkonsentrasi 200 ppm.
Penulis: Erviana Sari,
Indriyanto, dan Afif Bintoro
Kode Jurnal: jpkehutanandd160035