REGENERASI ALAMI SEMAI MANGROVE DI AREAL TERDEGRADASI TAMAN NASIONAL KUTAI

ABSTRAK: Regenerasi semai pada hutan mangrove merupakan salah satu bagian penting dalam proses suksesi sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis regenerasi alami semai pada areal terdegradasi di Taman Nasional Kutai, khususnya di Bontang dan Sangkima. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah inventarisasi semai jenis-jenis mangrove yang tumbuh secara alami dan pengukuran kondisi lingkungan tanah dan air. Inventarisasi vegetasi dilakukan dengan membuat petak tunggal yang diletakkan secara sengaja pada petak tanaman rehabilitasi seluas 0,98 ha (Bontang) dan 1,04 ha (Sangkima). Sampel tanah diambil secara komposit dari lima titik pada petak pengamatan dengan kedalaman 0-30 cm dan 31-60 cm. Sampel air diambil dari setiap lokasi petak pengamatan sebanyak 200 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan Bontang dan Sangkima tumbuh enam jenis mangrove, berturut-turut di kawasan Bontang terdiri dari jenis Acrostichum aureum, Scyphiphora hydrophyllacea, Rhizophora apiculata dan Ceriops tagal, sedangkan di Sangkima terdiri dari jenis Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, dan Rhizophora mucronata. Distribusi semai mangrove untuk kawasan Bontang memiliki korelasi positif yang kuat dengan parameter lingkungan seperti tekstur tanah (Silt dan Clay), kimia tanah (KTK, N, C, Na, Ca), pasang surut, dan kimia air (salinitas, NO3, COD). Sedangkan di Sangkima memiliki korelasi positif yang kuat dengan parameter lingkungan seperti tekstur tanah (sand) dan kimia air (Mg, Al, pH, COD, BOD, DO, TSS). Untuk meningkatkan keberhasilan restorasi areal terdegradasi hutan mangrove di Taman Nasional Kutai, perlu memperhatikan aspek kesesuaian tumbuh tiap jenis mangrove berdasarkan kondisi lingkungan tiap tapak.
Kata kunci: Taman Nasional Kutai, suksesi sekunder, komposisi mangrove, lingkungan
Penulis: Mukhlisi dan Wawan Gunawan
Kode Jurnal: jpkehutanandd160015

Artikel Terkait :