Produktivitas Talas (Colocasia esculenta L. Shott) di Bawah Tiga Jenis Tegakan dengan Sistem Agroforestri di Lahan Hutan Rakyat

Abstract: Tanaman talas (Colocasia esculenta L. Shott ) merupakan salah satu tanaman yang merupakan jenis tanaman pangan fungsional. Tanaman talas menurut Permenhut P.35/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu termasuk dalam kelompok tanaman pati-patian. Berdasarkan pengetahuan lokal yang masyarakat miliki, agrofrestri talas telah diaplikasikan di lahan-lahan kering hutan rakyat. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pertumbuhan dan produktivitas talas di bawah beberapa jenis tegakan hutan rakyat dengan sistem agroforestri. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan obsevasi lapangan. Jenis agroforestri yang diteliti adalah agroforestri sengon+talas, jabon+talas, manglid+talas serta monokultur talas sebagai kontrol. Pengukuran pertumbuhan dan produksi dilakukan terhadap sampel tanaman talas. Pengukuran pertumbuhan meliputi pertumbuhan tinggi, jumlah daun,berat basah batang dan daun, berat kering batang dan daun. Parameter produktivitas talas adalah berat basah umbi dan berat kering umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tegakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawah talas dalam sistem agrofrestri. Jenis tegakan jabon memberikan hasil biomassa tanaman talas (366,57 g/tanaman) paling baik dibanding pada tegakan sengon (266,15 g/tanaman), manglid (175,64 g kg/tanaman) dan monokultur (182,98 g/tanaman). Intensitas cahaya di bawah tegakan jabon dalam sistem agroforestri adalah 41,17%. Jenis tegakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawah talas dalam sistem agrofrestri. Jenis tegakan jabon memberikan hasil produksi berupa berat basah dan berat kering umbi talas (2.333,0 g/tanaman/ 884,3 g/tanaman) paling baik dibanding di bawah tegakan sengon (1.597,0 g/tanaman/ 535,7 g/tanaman), manglid (607,6 g/tanaman/ 213,6 g/tanaman) dan monokultur talas (739,4 g/tanaman/ 256,3 g/tanaman).
Kata kunci: agroforestri, hutan rakyat, produktivitas, tegakan, talas hutan
Penulis: Aris Sudomo, Aditya Hani
Kode Jurnal: jpkehutanandd140177

Artikel Terkait :