PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI PROVINSI LAMPUNG DAN PENGARUHNYA TERHADAP INSIDENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

ABSTRAK: Konversi areal hutan menjadi areal non hutan umumnya dapat menyebabkan perubahan iklim mikro utamanya curah hujan. Dampak dari perubahan lingkungan hidup sepaerti ini antara lain dapat meningkatkan kemungkinan kejadian vector born disease seperti nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain faktor lingkungan, tingkat kemiskinan maupun kondisi rumah diduga juga mempengaruhi insidensi DBD. Penelitian ini bertujuan menentukan perubahan tutupan hutan dan lahan, tingkat kemiskinan, curah hujan, dan kondisi rumah serta dampaknya terhadap insiden penyakit DBD di Provinsi Lampung. Data yang dikumpulkan meliputi data primer perubahan tutupan lahan di Provinsi Lampung dan data sekunder berupa data curah hujan, tingkat kemiskinan, proporsi rumah sehat dan insiden rate (IR) DBD. Dinamika perubahan tutupan hutan dan lahan per kabupaten/kota diidentifikasi melalui interpretasi citra Landsat 5, 7, dan 8 tahun 2002, 2009 dan 2014, sedangkan dampaknya terhadap insiden DBD dianalisis menggunakan model regresi linier berganda.mHasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara perubahan tutupan hutan rakyat -1,2634 (p=0,001), pertanian intensif 0,5315 (p=0,016), jumlah curah hujan 0,06869 (p=0,087) dan tingkat kemiskinan -0,2213 (p=0,038) serta urbanisme wilayah kota dan desa 28,75 (p=0,010) terhadap angka kejadian DBD di Provinsi Lampung dari tahun 2003—2014. Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya pemerintah bisa meningkatkan persentase luas hutan karena tebukti mampu menurunkan insidensi DBD.
Kata kunci: konversi hutan, insiden DBD, perubahan penggunaan lahan
Penulis: Agustin Arisandi Mustika, Samsul Bakri, dan Dyah Wulan S. R. Wardani
Kode Jurnal: jpkehutanandd160044

Artikel Terkait :