PERTUMBUHAN TANAMAN NYAMPLUNG SAMPAI UMUR 4 (EMPAT) TAHUN PADA TIGA POLA TANAM DAN DOSIS PUPUK DI LAHAN PANTAI BERPASIR PANGANDARAN, JAWA BARAT
ABSTRAK: Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L.) merupakan salah satu jenis tanaman alternatif baru
penghasil bioenergi. Sampai saat ini, informasi mengenai teknik budidaya dan
pengolahannya sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pertumbuhan nyamplung pada beberapa pola tanam di lahan berpasir Pangandaran
sampai umur 4 (empat) tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
Rancangan Petak Terbagi. Petak utama dengan pola tanam yaitu: agroforestri
nyamplung, nyamplung monokultur dan nyamplung+pandan. Sub petak terdiri dari 3
(tiga) dosis pupuk dasar dan lanjutan yaitu: 1) tanpa pemupukan (kontrol), 2)
pupuk organik 5 kg+NPK 100 gr/tanaman dan 3) pupuk organik 10 kg+NPK 200
gr/tanaman. Setiap kombinasi perlakuan terdiri atas 25 tanaman yang diulang sebanyak
3 kali, sehingga jumlah total tanaman yang diamati adalah 675 tanaman.
Parameter pertumbuhan yang diamati adalah: persentasi hidup, tinggi, diameter
dan jumlah cabang sampai tanaman berumur 4 (empat) tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa interaksi kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang tidak
nyata. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi secara nyata oleh pola tanam dan
pemupukan. Pola agroforestri menghasilkan persen hidup dan pertumbuhan
tertinggi yaitu 97,33% dengan tinggi rata-rata 220 cm dan diameter rata-rata
5,08 cm. Penggunaan pupuk yang direkomendasikan adalah 5 kg pupuk organik
sebagai pupuk dasar dan 100 gram pupuk NPK/tanaman sebagai pupuk lanjutan
sebanyak 2 kali setahun.
Penulis: Aditya Hani dan Encep
Rachman
Kode Jurnal: jpkehutanandd160004