Pengenalan Suara Burung Menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Jaringan Syaraf Tiruan pada Sistem Pengusir Hama Burung

Abstrak: Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memproduksi hasil pertanian. Namun, Indonesia masih mengimpor beras dari negara lain dikarenakan penurunan hasil panen. Salah satu faktor menurunnya produksi beras Indonesia adalah akibat serangan hama burung. Ekosistem sawah mengandung berbagai macam spesies burung, baik hama maupun non-hama. Burung non-hama menolong petani melawan hama serangga. Petani menggunakan metode tradisional untuk mengusir hama burung. Pada penelitian ini telah dirancang perangkat lunak untuk mengenali jenis burung berdasarkan kicauannya. Voice Activity Detection (VAD) digunakan untuk mendeteksi adanya kicau burung. Metode ekstraksi ciri suara dari kicau burung menggunakan Mel Frequency Cepstrum Coefficient (MFCC) dan Fast Fourier Transform (FFT). Jaringan Syaraf Tiruan digunakan untuk mengenali pola hasil ekstraksi. Selanjutnya, audiosonic bird repeller digunakan sebagai metode pengusiran hama burung. Hasil identifikasi offline dengan menggunakan MFCC didapatkan tingkat keberhasilan mencapai 90% untuk variasi kicauan dan jenis burung, sedangkan dengan FFT mencapai 68%. Hasil identifikasi online untuk spesimen burung bondol didapatkan tingkat keberhasilan 70% dengan menggunakan MFCC, dan 30% dengan FFT. Selain itu, suara tembakan merupakan suara yang paling baik digunakan untuk mengusir hama burung. Tingkat keberhasilan pengenalan suara burung menggunakan ekstraksi ciri MFCC lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekstraksi ciri dengan menggunakan FFT.
Kata Kunci: Hama Burung, Voice Activity Detection, Fast Fourier Trasnform, dan Mel Frequency Cepstrum Coefficient
Penulis: Fajar Budiman, Muhammad Agung Nursyeha, Muhammad Rivai, Suwito
Kode Jurnal: jptlisetrodd160133

Artikel Terkait :