PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA STANDAR KOMPETENSI MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK
Abstrak: Latar belakang
diadakan penelitian ini karena memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional
menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Berdasarkan permasalahan
tersebut, maka tujuan penelitian yaitu: (1) mengembangkan LKS Inkuiri
terbimbing (Guided Inquiry) dan memperoleh tingkat kelayakan pada materi Teknik
Instalasi Listrik dibandingkan menggunakan LKS dengan metode pembelajaran
langsung di kelas X SMKN 2 Bangkalan;dan (2) untuk mengetahui hasil belajar
ranah kognitif siswa kelas X SMKN 2 Bangkalan dengan menggunakan Lembar kerja
siswa (LKS) Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) pada materi Teknik Instalasi
listrik yang telah dikembangkan dibandingkan menggunakan LKS dengan metode
pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
pengembangan (R&D) sedangkan. Sedangkan subjek penelitian adalah siswa kelas
X TITL-1dengan jumlah 32 dan X TITL 2 sebanyak 32 siswa. Untuk rancangan
penelitian dilakukan dengan Non-equivalent control group pretest-postest
design, sedangkan teknik analisis data menggunakan statistik uji-t dua pihak.
Hasil validasi untuk LKS mendapatkan nilai rata-rata 81. Hasil belajar ranah
kognitif mendapatkan nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen sebesar
67.44 dan nilai rata-rata postest sebesar 82, dan pada kelas kontrol nilai
rata-rata pretest 68.75 dan nilai postest 75.44. Sedangkan untuk kinerja ilmiah
siswa pada saat merumuskan hipotesis mendapatkan skor rata-rata 3,83,
menentukan variabel mendapatkan skor rata-rata 3,58, mengumpulkan data
percobaan skor rata-rata 3,79, menganalisis data skor rata-rata 3,92 dan
membuat kesimpulan mendapatkan skor rata-rata 3,63.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) LKS metode pembelajaran inkuiri
terbimbing termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata penilaian validator
adalah 81,6%; (2) hasil belajar siswa pada ranah kognitif terdapat perbedaan
signifikan, yaitu mendapatkan nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen
sebesar 67,44 dan nilai rata-rata postest sebesar 82.sedangkan untuk kelas
kontrol pada saaat pretest sebesar 68,75, pada saat postest adalah 75,44 dan
untuk kinerja ilmiah siswamendapatkan skor rata-rata 3,8. Peneliti menyarankan:
(1) berdasarkan hasil penelitian ini, sebaiknya LKS dengan mengunakan metode
inkuiri terbimbing digunakan sebagai inovasi pada saat melaksanakan proses
pembelajaran pada pokok bahasan lain; (2) karena LKS metode inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi, maka sebaiknya LKS metode
inkuiri terbimbing ini digunakan untuk proses pembelajaran pada mata diklat
yang lain.
Penulis: Sigit Waluyo
Kode Jurnal: jptlisetrodd150510